Wednesday, May 31, 2006

pesimis optimis?

apakah kedewasaan?
bisa menjaga batasan diri dari sikap pesimis dan optimis...?

pernah dalam percakapan-percakapan kita dengar "kamu terlalu peimis, cobalah membuka mata lebih luas, lihat sudut pandang permasalahan dari sisi yang lain" atau "kamu terlalu optimis, coba lebih berhati-hati dalam mempertimbangkan kemungkinan, ambil juga sisi buruk sebagai pertimbangan"
di manakah posisi kita? golongan optimis, pesimis, atau bijaksana?

hm... jadi ingat kejadian hari ini...
rasanya perjuangan masih panjang... masih bisa terkejar juni ga ya?
*pesimis, optimis ataukah bijaksana?*

Monday, May 29, 2006

cha_n yang perempuan

" Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya[292]. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar." (Q.S An Nisa : 34)

[292]. Maksudnya: untuk memberi peljaran kepada isteri yang dikhawatirkan pembangkangannya haruslah mula-mula diberi nasehat, bila nasehat tidak bermanfaat barulah dipisahkan dari tempat tidur mereka, bila tidak bermanfaat juga barulah dibolehkan memukul mereka dengan pukulan yang tidak meninggalkan bekas. Bila cara pertama telah ada manfaatnya janganlah dijalankan cara yang lain dan seterusnya.


Cha_n jadi ingat obrolan di forum, di mana ada seorang thread starter mengatakan bahwa pria adalah makhluk yang paling baik. Menurut chan, jawaban yang paling baik untuk TS adalah dari neko yang berkata "kalau begitu perempuan adalah makhluk yang paling sabar, yang harus mendengar pria yang merasa dirinya paling baik" :D

Sebenarnya percakapan biasa, artinya sering kali memang chan mendengar atau membaca sebagian kaum adam mengatakan dirinya lebih baik dari perempuan. Karena budaya patriakal di Indonesia? bisa jadi. Budaya kita, sampai saat ini, masih menumbuh suburkan bias gender pada masyarakat. Sebenarnya tidak hanya di Indonesia saja, tapi seluruh dunia. Perombakan cara berfikir yang sudah tertanam dan dibentuk kembali oleh budaya memang tidak mudah. Butuh keikhlasan dan pemahaman dalam memahami konteks kesetaraan gender. Bahkan Islam pun di awal kehadirannya membawa misi kesetaraan ini. Salah satunya terkandung pada Surah Al Ahzab berikut

"Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar."


Silahkan saja sebenarnya merasa diri lebih baik dari yang lain, mudah-mudahan benar-benar dalam prakteknya, tidak hanya dalam kemampuan berkata-kata saja, amin. Mudah-mudahan para muslimah mendapatkan laki-laki yang lebih baik tersebut untuk membawanya kepada kasih sayang Allah swt... Amin :)

Laki-laki, dalam perspektif Islam, dari apa yang chan pahami berdasarkan QS An Nisa 34 di awal tulisan ini adalah sebagai pemimpin. Atau berdasarkan terjemahan Yusuf Ali " men are the protectors an maintaines of women" Laki-laki adalah pelindung dan pemelihara perempuan. Untuk itu Allah telah memberikan beberapa kelebihan pada mereka.
Pada prakteknya, dengan kelebihan dan kekurangan yang ada pada perempuan dan laki-laki, hendaknya keduanya menjadi pelengkap atau partner bukan kompetitor atau musuh.

Wallahua'lam

Friday, May 26, 2006

lulus...

Alhamdulillah akhirnya lulus :D

wuaaah leganya... (tapi masih ada perbaikan2 di sana sini)
akhirnya ketemu juga dengan masa ini... kirain :P
Sekarang waktunya merancang kembali masa depan...

*dulu2 ga dirancang ya?*

hm yang sebelumnya sih rancangannya dah banyak yang musti diperbaiki...

*kayak rancangan percobaan ajah :P*

kini waktunya mencari apa sih yang kita inginkan, apa sih tanggung jawab...
hari ini bukan akhir, tapi awal... *sok wise*

perlu ga ya cha_n menjadi fresh graduate pada umumnya yang bermodalkan ijazah (nantinya) berkelana mengetuk pintu2 perusahan, memohon belas kasihan *hiperbola* supaya kita dipekerjakan di tempat mereka...
atau bahasa halusnya, mencari perusahaan yang kebetulan sedang membutuhkan keahlian kita di tempat mereka...

*pilihan*

ya itu pilihan.... apakah chan sanggup menanggung konsekuensi dari pilihan apa yang akan cha_n pilih?


*to be continued*