Tuesday, February 10, 2015

Tentang Pencarian Sekolah 2

Menyambung dari tulisan sebelumnya. Setelah melihat Mum**za Islamic School, kami melanjutkan perjalanan ke sekolah berwawasan lingkungan, Tan*h Ting*l. Sekolah ini berlokasi di daerah Sawah Baru Ciputat Tangsel.

Sekolah sebelumnya konsepnya adalah Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) nah yang ini konsepnya adalah seperti sekolah alam. Tidak mau disebut sekolah alam sih sebenarnya, tapi disebut sekolah berwawasan lingkungan. Sekolah ini menggunakan kurikulum diknas, hanya saja cara penyampaiannya yang berbeda. Saya sebenarnya sudah pernah ke sekolah ini sekitar tiga tahun yang lalu. Waktu itu adikku juga baru mau masuk SD. Dikarenakan umurnya yang masih 5.5 tahun, juga soal jarak (ortuku maunya sekolahnya yang benar-benar dekat) akhirnya memilih sekolah yang lain. Jarak dari rumah saya ke sekolah ini sekitar 3 km.

Jalan masuk ke kawasan Tanah Tingal
Sekolah ini bagiku seperti impian masa kecil. Masuk ke dalamnya seperti memasuki hutan misteri yang ada di buku-buku karya enid blyton. Masuk ke kawasan sekolah ini mengingatkanku pada Kebun Raya Bogor, asri dan penuh pohon-pohon besar. Suasananya hijau dan asri. Menuju ke dalam harus melawati jalan tanah sejauh (kurang lebih) 200m. Dari sisi lingkungannya,  saya acungi jempol.

Lokasi sekolahnya memang menyatu dengan tempat rekreasi alam Tanah Tingal. Sekolah ini berada di kawasan kegiatan luar ruang (outbond, camping) juga nursery. Di sini juga terdapat danau, fasilitas wall climbing, kolam berenang hingga rumah pohon. Di sekolah ini juga terdapat kebun praktek. Berdasarkan informasi dari pihak managemen, nantinya anak akan diberikan tanggung jawab satu petak tanah untuk dipelihara. Anak akan diminta untuk menanam, menjaga hingga memanen dan menjual hasil tanamannya. Bagi saya benar-benar mimpi menjadi nyata. Maklumlah, dulu sekolah saya hanya ada lapangan olah raga saja. Minim tanaman. Cerita sekolah dengan kebun bahkan hutan hanya dari buku cerita. Tapi saya menahan diri, saya takut ini hanya impian saya, bukan impian anak saya. Untuk itu, anak saya juga saya bawa untuk merasakan sendiri
sekolah mana yang dirasanya cocok.

Menuju Sekolah
Seperti sekolah sebelumnya, kami pun bertanya-tanya tentang kurikulumnya. Sekolah ini menggunakan kurikulum diknas, tapi dikemas dengan lebih terintegrasi. Berhitung tidak harus di dalam ruangan, bahkan ketika memanen hasil kebun bisa sekalian belajar berhitung. Saya juga mewawancari guru-gurunya. Beliau berkata, mereka melaksanakan pelajaran mengarang sering kali di danau atau tempat lainnya, untuk memberikan inspirasi pada anak. Bayangkan sekolah ada danaunya? Sebelum memulai pelajaran, ada morning activity diantaranya berkebun kemudian ice breaking, semacam permainan-permainan. Morning activity ini berguna agar anak dapat lebih berkonsentrasi. Selain itu, ada market day. Seingat saya seminggu sekali. Di sini anak harus berjualan dengan nilai barang kurang dari lima ribu rupiah. Sambil berjualan anak diajarkan agar luwes dalam berkomunikasi, dapat berhitung dan mengembangkan jiwa kewirausawan anak. Mirip dengan kurikulum SD di Jepang!

Jujur saja saya sangat tertarik. Saya pun menanyakan ke anak, apakah dia suka? Anakku tersenyum lebar, apalagi ketika mencoba fasilitas outboundnya.

Permainan Luar Ruang
Ternyata sebelum bisa masuk terdapat trial yang wajib dilaksanakan oleh anak untuk bisa menentukan apakah anak bisa mengikuti atau tidak. Trial ini nantinya bukan ujian masuk SD pada umumnya. Tidak ada tes calistung. Hanya dilihat apakah anak bisa berinteraksi dengan baik, apakah tidak sungkan bila kotor. Persis dengan harapanku pada sebuah sekolah. Tidak ada tes masuk! Anak saya sudah sangat lancar membaca dan cukup baik menulis. Tapi itu memang karena dia suka, tapi bukan sebuah keharusan anak TK sudah bisa melakukan itu. Bersyukur sekali masih ada sekolah yang tidak pakai ujian masuk hehehe.

Kali ke dua saya ke sana ditemani suami. Kami memeriksa kamar mandinya. Kamar mandinya dengan desain minimalis alam, saya hanya foto bagian luar, karena yang masuk ke dalam adalah suami. 

Kamar Mandi




Kalau memang mencari kepuasan bermain di alam, sejauh ini di sinilah yang paling besar dan lengkap. Ada danau, kebun yang luas, rumah pohon, lokasi outbound dan lain-lain. Bahkan terdapat kebun pembibitan anggrek juga di dalam (komersial, masih di kawasan Tanah Tingal, tapi terpisah dari sekolah)
Kebun Pembibitan Anggerek

Berdasarkan list bagaimana mencari sekolah yang baik yang saya tulis di tulisan saya di sini , saya mulai mendaftar beberapa fakta tentang sekolah ini. Pertama, Sekolah ini tidak ada tukang jualan makanan di dekat sekolah. Ketika saya tanyakan ke guru yang ada di sana, anak-anak wajib membawa bekal sendiri. Satu nilai positif yang sudah didapat.


Fasilitas Kolam Berenang
Kedua, pihak adiministrasi menerima kami dengan ramah dan mampu menerangkan informasi yang kami butuhkan tentang sekolah.

Ketiga, tidak ada tes calistung, artinya anak-anak nanti diperlakukan sama, sesuai aturan yang ada.

Keempat, menggunakan kurikulum diknas. Fakta ini bisa bernilai positif maupun negatif, tergantung harapan orang tua. Bagi yang menginginkan penguatan di sisi agama, mungkin bisa mencari alternatif sekolah yang lain, atau kalau saya, rencananya akan mengikutkan anak ke lembaga tahfiz yang kebetulan juga tak jauh dari rumah

Kelima, guru yang kami temui ramah. Ini satu nilai positif yang kami dapat. Berdasarkan informasi manajemen yang kami tahu, guru mengikuti pelatihan tambahan terkait lingkungan dan pendidikan. Model K13 bagi mereka sudah biasa dilakukan karena memang sekolah ini pendidikannya terintegrasi.

Keenam, ada wawancara orang tua. Kami sebagai orang tua diwawancarai. Pada sesi ini sekolah juga menginfokan kepada kami tentang visi dan misi sekolah dan mengajak kami orang tua bersama-sama mensukseskannya.
Ada cerita tersendiri saat wawancara ini. Saya merasa yakin dengan sekolah ini justru ketika sesi wawancara ini terjadi. Saya dan suami diajak oleh kepala sekolah (yang mewawancarai kami adalah kepala sekolahnya) untuk berdoa bersama. Mendoakan anak-anak agar mampu menerima pelajaran, mendoakan guru agar mampu menyampaikan materi dan mendampingi anak di sekolah, mendoakan orang tua agar memiliki rezeki halal dan mampu mendampingi perkembangan pendidikan anak, mendoakan pihak manajemen agar menjadi rumah yang nyaman bagi kegiatan belajar mengajar dan mendoakan masyarakat dan bangsa ini tempat anak-anak dan kita semua tumbuh.

Mungkin sekolah ini tidak sempurna, dan saya yakin tidak akan pernah ada yang sempurna. Tugas orang tualah melengkapi dari sisi yang lainnya.

Bismillaahirahmaanirrahiim... semoga sekolah ini dapat menjadi jalan yang baik bagi masa depan anakku pada khususnya, dan masa depan bangsa pada umumnya.
Aamiin...










Belajar Menjadi Orang Tua



Belajar jadi orang tua memang tidak ada habisnya. Beberapa waktu belakangan ini tercerahkan terkait pendidikan anak.
Sebelumnya saya lebih cuek. Saya berpendapat perkembangan anak tidak boleh dipaksakan. Usia PAUD sudah mendapat materi di sekolah sudah lebih dari cukup (waktu itu aku berpikir). Saya pun selama ini memiliki teladan orang tua yang biasa saja, tidak terlalu getol urusan mendidik di usia dini.
Jadi, sebenarnya ini benar atau salah?

Kalau bicara benar atau salah, sebenarnya kembali ke pilihan orang tua sendiri. Mendidik anak ternyata harus sesuai zamannya. Lalu untuk zaman sekarang harus bagaimana?
Sepertinya saya harus mulai dari nol lagi. Siap-siap menuju bangku sekolah, tidak konvensional seperti bangku sekolah zaman dulu ya. Sekarang bangku sekolah virtual pun ada :)

Beberapa website yang menarik bisa diikuti diantaranya adalah
  1. rumahinspirasi.com, website ini berisi tentang pengalaman homeschooling dari penulis website
  2. picklebums.com, banyak printable activities untuk anak-anak
  3. en.origami-club.com, tempat saya biasa belajar dan mengajari origami ke anak-anak, ada beberapa kategori tingkat kesukaran dan tema dari origaminya. Memudahkan kita untuk memilih yang cocok
  4. http://www.bbc.co.uk/education nah yang ini program e-learning gratis
  5. banyak lagi, bisa coba cari lagi ya (saya akan update kalau sudah ingat website lainnya)
Selain dari website, saya pun ikut beberapa komunitas online yang memiliki perhatian yang sama, yaitu terkait belajar sebagai orang tua. di grup fb ada komunitas ayah edy. saya juga mengikuti grup di whatsapp yang banyak sharing kegiatan di rumah dan pembelajaran anak.
Tidak ketinggalan buku-buku. PR baca buku-nya banyak nih, buku-buku supernanny, psikologi anak, dlsb
Terkait ilmu Quran, saya juga ikut lembaga tahsin, "sekolah" yang khusus mempelajari bagaimana membaca alQuran dengan baik dan benar.

Ternyata jadi orang tua itu harus banyak belajar, namun bukan berarti tidak menyenangkan hehehe...

Wednesday, January 21, 2015

Tentang Pencarian Sekolah 1

Sejak dua tahun yang lalu saya sebenarnya sudah mulai galau terkait sekolah dasar Hegel nanti. Namun waktu itu masih belum terlalu serius mencari, karena saya masih ingin mengobservasi anak sulungku dulu. Sampai akhirnya Oktober tahun lalu merasa, inilah waktunya benar-benar galau.
(galau yang diatur hehehehe)

Saya banyak melakukan diskusi dengan suami, teman-teman nyata, sampai maya. Saya juga membaca berbagai artikel tentang bagaimana mencari sekolah. Poin-poin penting tentang cara memilih sekolah saya tuliskan di sini

Berbekal poin-poin itu saya berburu sekolah buat anakku. Saya ditemani mba Andri  melihat-lihat beberapa sekolah. Tidak banyak, saya melihat 4 sekolah. Sekolah yang kami survei dibatasi yang cukup dekat dengan rumah, yaitu di daerah Ciputat Tangerang Selatan.

Sekolah pertama yang kami kunjungi adalah Mum**za Islamic School. Sekolah ini berada di daerah Pondok Cabe. Tidak jauh dari lapangan terbang Pondok Cabe. Jarak dari rumah saya lebih dari 5 km. Bagi saya, sekolah ini jauh. Namun mba Andri yang menceritakan tentang sekolah ini. Saya cukup tertarik dengan sekolah ini karena membawa tag "Tahfiz dan Kurikulum Cambridge". Cukup wow menurut saya. Target hapalan dari sekolah ini adalah 6 juz ketika lulus.

Kami pun datang dan bertanya seputar sekolah. Fasilitas sekolah di antaranya adalah kolam berenang. Kolam berenangnya cukup bersih.

Saya juga memperhatikan kelas dan lorong-lorong sekolahnya. Lorong sekolahnya cukup luas, bisa menjadi tempat anak-anak bermain.

Sekolah ini juga memiliki sebuah mushola yang cukup besar di lantai dua. Berdasarkan keterangan petugas administrasi, setiap zuhur mereka sholat jamaah di sana.

Saya pun menyempatkan melihat-lihat toiletnya. Toilet perempuan dan laki-laki di pisah. Namun setelah melihat ke dalam, kami (terutama saya) sedikit kecewa. Toiletnya kurang bersih.

Petugas yang menerima kami cukup ramah.  Kami menanyakan tentang kurikulum. Ternyata kurikulum cambridge yang dimaksud bukan untuk semua pelajaran. Pelajaran yang menggunakan kurikulum ini yaitu bahasa inggris, matematika dan science. Sedangkan untuk program tahfiz, setiap tahun memiliki target hapalan satu juz. Terdapat pula fasilitas multimedia yang diberikan kepada orang tua yaitu CD untuk menghapal di rumah. Ketika kami bertanya di awal, petugas memberikan brosur biaya pendidikan. Tapi di akhir kunjungan, diceritakan pula bahwa biaya itu masih ditambah lagi. Nah lho? ternyata belum termasuk biaya ekstrakulikuler. Kenapa tidak dituliskan di brosur dan keterangan pada list biaya? hmmm...

Setelah melihat-lihat sekolah kami coba bertanya ke murid-murid di sana. Ada seorang murid perempuan yang sedang berjalan.
"Senang bersekolah di sini?"
"Iya, aku suka. Gurunya galak tapi baik" jawaban khas anak-anak. Jujur :D
"Sudah kelas berapa?"
"Kelas dua bu"
"Berarti sudah masuk juz 29 ya hapalannya? Coba dong bacakan surat al Bayyinah"
"Wah sudah lupa hehehe" anaknya langsung lari. Haduh...
Setelah itu kami cari target selanjutnya. Kali ini anak kelas 3.
Sama seperti sebelumnya, saya tanyakan tentang hapalan surat al Bayyinah. Jawabannya pun sama. Sudah lupa.
Akhirnya kami minta anak membacakan surat al ikhlas. Nah bisa, tapi tajwidnya kok....

Selama di sana, anakku berkomentar "Bun, mana mainannya ya? kok di sini tidak ada tempat bermain?" Haduh... Satu komentar ini sudah bisa menggambarkan pendapat anakku tentang sekolahnya :)

Observasi tentang sekolah yang lain akan saya tulis di tulisan selanjutnya (supaya tidak terlalu panjang)

Wednesday, October 08, 2014

Setelah Tujuh Tahun

Wowww, setelah tujuh tahun, akhirnya ngeblog lagi di sini *bangga*
Kukira sudah tidak bisa masuk lagi, ternyata terhubung ke google! Benar-benar lupa.
Tujuh tahun, waku berjalan begitu cepat. Baca-baca tulisan sebelumnya, cerita tentang kelulusan S1, kebimbangan tentang pekerjaan. MasyaAllah sudah lama sekali rasanya.

Tujuh tahun, banyak kisah sudah dipahat dalam hidup. Warna-warni hidup, berbagai harapan yang dulu diinginkan, terkait ruhani, kehidupan pertemanan, keluarga, pekerjaan, prioritas hidup semua yang terjadi begitu panjang dalam waktu ini.

Mengingat kembali 7 tahun yang terjadi, beromantika... membuat tersenyum, sedih, mengerutkan kening, tertawa, marah dan berbagai emosi lain yang bergantian berkecamuk dalam dada. Ingin rasanya menuangkan semuanya dalam tulisan, tapi tujuh tahun waktu yang cukup panjang. Sepertinya harus sabar menuliskannya, tapi takutnya nanti tidak sempat lagi menuliskannya hahaha *sok sibuk*

Saat ini kurasakan waktu yang tepat untuk merenungkan kembali makna hidup ini.
Apa sebenarnya yang ingin kumiliki?
Apa tujuan hidupku?
Apa yang menjadi panduan langkahku?

~merenung disela-sela bekerja~

Monday, June 18, 2007

Friday, November 17, 2006

entrepreneur?

jadi wirausahawati? (halah bahasanya)

Siapa takut? tapi memang tidak semua orang bisa cepat menerima keputusan seperti ini. Apalagi kita sudah mendapatkan pekerjaan yang tetap (meski gaji pas-pasan)

Menggeluti wirausaha di negri ini boleh dibilang harus lebih ekstra kerja keras... jadi wirausaha saja harus kerja keras apa lagi di indonesia :D. bukan apa2 sih tapi jujur negri kita belum begitu menghargai para wirausaha ini.

Kita ambil contoh antara tukang bakso dengan pegawai bank. Di mata masyarakat pekerjaan pegawai bank itu "lebih" dibandingkan tukang bakso. Misalkan ada seorang ayah yang memiliki seorang putri, akan lebih memilih pegawai bank dibandingkan tukang bakso sebagai menantunya. Padahal kita belum tahu kan bagaimana sebenarnya tukang bakso itu?

Jaminan kehidupan adalah alasan utama mengapa seorang pegawai bank lebih dipilih... salahkah? Tentu tidak. Semua itu kan pilihan masing-masing. Tapi ketika ada yang memilih jadi pengusaha/wirausaha, menurut saya harusnya dihargai lebih baik.

Tahukah kita bahwa pengusa sebenarnya banyak membawa kemajuan bagi bangsa ini, terutama yang bergerak di sektor riil. Menjadi pengusaha paling tidak telah membuka lapangan pekerjaan bagi dirinya sendiri, syukur-syukur bahkan bisa membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain.

Chan saat ini pun boleh dibilang berdiri di dua kaki, belum berani mengambil resiko berbisnis secara full, masih sebagai sampingan (entah yang bisnis atau yang pekerjaan tetap ini yang sampingan :D ). Namun begitu, menjadi entrepreneur tetap merupakan pilihan yang baik bagi chan maupun orang lain...

dalam sebuah hadis Rasulullah saw bersabda "9 dari sepuluh pintu rezeki datang dari perdagangan"

wallahua'lam

Thursday, September 14, 2006

status quo

seperti judulnya.. hidup chan belakangan ini dalam status quo...
liat aja blognya :D

hehehe... bukannya apa2... males banget updet nih blog abis susah banget kebukanya...
jadinya malah maen di yang satunya.. chairina.multiply.com

eniwei, soal kerjaan memang masih status quo nih...
alhamdulillah masih dipercaya aja di sini... jadi ya diteruskan...
mungkin ntar mau ngais2 di tempat laen kalo emang ada kesempatan yang lebih bagus...
tapi kayaknya sementara yang ini juga dah oke :D

ga status quo2 banget sihhh...
chan sekarang les bahasa arab.. dah 4 kali pertemuan, lumayan lah.. tapi ketinggalan jauh.. musti belajar2 sendiri...

mulai tanggal 16 chan juga ikutan kuliah ekonomi syariah.. doakan ya chan berhasil...

(jam 13.00-15.50 les arab, 15.45-17.45 kuliah ekonomi syariah...) sabtu minggu yang full daaaay

Sunday, June 11, 2006

nikmati saja

akhirnya...
nikmati saja...
mau ke mana arahnya? tak tau!
ikuti saja...
ku coba, InsyaAllah menjadi berkah buatku dan orang2 di sekelilingku

Wednesday, May 31, 2006

pesimis optimis?

apakah kedewasaan?
bisa menjaga batasan diri dari sikap pesimis dan optimis...?

pernah dalam percakapan-percakapan kita dengar "kamu terlalu peimis, cobalah membuka mata lebih luas, lihat sudut pandang permasalahan dari sisi yang lain" atau "kamu terlalu optimis, coba lebih berhati-hati dalam mempertimbangkan kemungkinan, ambil juga sisi buruk sebagai pertimbangan"
di manakah posisi kita? golongan optimis, pesimis, atau bijaksana?

hm... jadi ingat kejadian hari ini...
rasanya perjuangan masih panjang... masih bisa terkejar juni ga ya?
*pesimis, optimis ataukah bijaksana?*

Monday, May 29, 2006

cha_n yang perempuan

" Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya[292]. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar." (Q.S An Nisa : 34)

[292]. Maksudnya: untuk memberi peljaran kepada isteri yang dikhawatirkan pembangkangannya haruslah mula-mula diberi nasehat, bila nasehat tidak bermanfaat barulah dipisahkan dari tempat tidur mereka, bila tidak bermanfaat juga barulah dibolehkan memukul mereka dengan pukulan yang tidak meninggalkan bekas. Bila cara pertama telah ada manfaatnya janganlah dijalankan cara yang lain dan seterusnya.


Cha_n jadi ingat obrolan di forum, di mana ada seorang thread starter mengatakan bahwa pria adalah makhluk yang paling baik. Menurut chan, jawaban yang paling baik untuk TS adalah dari neko yang berkata "kalau begitu perempuan adalah makhluk yang paling sabar, yang harus mendengar pria yang merasa dirinya paling baik" :D

Sebenarnya percakapan biasa, artinya sering kali memang chan mendengar atau membaca sebagian kaum adam mengatakan dirinya lebih baik dari perempuan. Karena budaya patriakal di Indonesia? bisa jadi. Budaya kita, sampai saat ini, masih menumbuh suburkan bias gender pada masyarakat. Sebenarnya tidak hanya di Indonesia saja, tapi seluruh dunia. Perombakan cara berfikir yang sudah tertanam dan dibentuk kembali oleh budaya memang tidak mudah. Butuh keikhlasan dan pemahaman dalam memahami konteks kesetaraan gender. Bahkan Islam pun di awal kehadirannya membawa misi kesetaraan ini. Salah satunya terkandung pada Surah Al Ahzab berikut

"Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar."


Silahkan saja sebenarnya merasa diri lebih baik dari yang lain, mudah-mudahan benar-benar dalam prakteknya, tidak hanya dalam kemampuan berkata-kata saja, amin. Mudah-mudahan para muslimah mendapatkan laki-laki yang lebih baik tersebut untuk membawanya kepada kasih sayang Allah swt... Amin :)

Laki-laki, dalam perspektif Islam, dari apa yang chan pahami berdasarkan QS An Nisa 34 di awal tulisan ini adalah sebagai pemimpin. Atau berdasarkan terjemahan Yusuf Ali " men are the protectors an maintaines of women" Laki-laki adalah pelindung dan pemelihara perempuan. Untuk itu Allah telah memberikan beberapa kelebihan pada mereka.
Pada prakteknya, dengan kelebihan dan kekurangan yang ada pada perempuan dan laki-laki, hendaknya keduanya menjadi pelengkap atau partner bukan kompetitor atau musuh.

Wallahua'lam

Friday, May 26, 2006

lulus...

Alhamdulillah akhirnya lulus :D

wuaaah leganya... (tapi masih ada perbaikan2 di sana sini)
akhirnya ketemu juga dengan masa ini... kirain :P
Sekarang waktunya merancang kembali masa depan...

*dulu2 ga dirancang ya?*

hm yang sebelumnya sih rancangannya dah banyak yang musti diperbaiki...

*kayak rancangan percobaan ajah :P*

kini waktunya mencari apa sih yang kita inginkan, apa sih tanggung jawab...
hari ini bukan akhir, tapi awal... *sok wise*

perlu ga ya cha_n menjadi fresh graduate pada umumnya yang bermodalkan ijazah (nantinya) berkelana mengetuk pintu2 perusahan, memohon belas kasihan *hiperbola* supaya kita dipekerjakan di tempat mereka...
atau bahasa halusnya, mencari perusahaan yang kebetulan sedang membutuhkan keahlian kita di tempat mereka...

*pilihan*

ya itu pilihan.... apakah chan sanggup menanggung konsekuensi dari pilihan apa yang akan cha_n pilih?


*to be continued*

Saturday, April 08, 2006

liburan lagi...

asik ya liburan lagi...
sebenarnya sih ga ngaruh buat cha_n...
ya liburan ato ngga sama aja sih hehe...

kemarenan ditanyain dosen
"kemana aja kamu baru ngadep?"
"liburan pak" sambil nyengir...
"yang belom beres ga boleh liburan ya!"

hihihi....

yah begitulah nestapanya...


:D

Tuesday, April 04, 2006

beberapa pertanyaan...


Assalamu'alaikum w w

Dah lama nih ga apdet...
ada yang kangen ga ya? :D

Mau cerita2 tentang skripsiku aja deh...
Dua bulan-an ini chan sedang berkutat dengan penulisan skripsi, alhamdulillah kalau data sudah ada, nah sekarang tinggal bahasnya aja *ga tinggal sih, masih panjang perjuangan*. Oh iya sebelumnya, skripsi chan tentang jaringan, jadi yang tidak berkepentingan, eh salah... maksudnya yang ga ngerti ya maap yak hehe... pokoknya kalo ntar pusing disertai efek samping lain yang mungkin timbul setelah membaca tulisan ini chan ga nanggung...

Mulai dari bab satu (pendahuluan) bab dua (tinjauan pustaka) bab tiga (metode penelitian) bab empat (pembahasan) dan bab lima kesimpulan dan saran.
bab satu sampe bab empat sudah ditulis, (bab empat sebagian)... tapi ya gitu, sampai sekarang masih bolak-balik aja, masih ada perbaikan dan pertanyaan :D
Setiap kata dari tulisan itu mesti benar2 paham, kalau tidak ya musti dipelajari lagi sampai paham...

Ada satu permasalahan yang mengganjal banget, dari awal penulisan sampai sekarang masih harus terus belajar dan belajar lagi... yaitu tentang MTU (Maximum Transmission Unit). Oke, kita mulai dari definisi dulu

"MTU adalah batasan data maksimum yang dapat dibawa dalam sebuah frame pada lapisan Network Interface dari pemodelan TCP/IP. Layer Network Interface tidak didesain untuk menerima atau mengirim frame yang memuat data lebih dari yang ditetapkan MTU. Sehingga sebuah IP datagram harus lebih kecil atau sama besarnya dengan MTU atau dia tidak bisa di enkapsulasi untuk pengiriman" (Comer, 2001)

selain itu, ada lagi tentang fragmentasi... tinjauan pustakanya begini:

"Agar protokol IP independen dari jaringan fisik (physical network) atau network interface pada pemodelan TCP/IP, proses pemaketan membuat panjang maksimum IP datagram sama dengan MTU yang terpanjang (65.536 byte). Untuk jaringan fisik yang lebih kecil, maka datagram harus dibagi sehingga dapat melewati jaringan. Hal ini disebut fragmentasi (Forouzan, 2003)
Untuk jaringan Ethernet, besarnya MTU adalah 1.500 byte."

nah, pertanyaannya sekarang adalah, bagaimana sebuah data dikirimkan, misalkan dari satu komputer menuju komputer lain melalui beberapa router.
Bagaimana pemaketanannya? Siapa yang nanti memecah data? berapa data maksimum dalam tiap segmen/paket/frame? bagaimana headernya? bagaimana saat melewati jaringan yang menggunakan teknologi yang berbeda?
dah baca beberapa buku ya.. hehe...

awalnya, dengan melihat definisi dari MTU di atas, chan mengambil kesimpulan, pemecahan data dari komputer source/asal terjadi di lapisan IP... tapi kemudian permasalahannya adalah, lapisan IP tidak menjamin reliabilitas, atau sifat dari IP itu connectionless (cmiiw).. so artinya kalau IP yang memecah paket, maka paket yang terpecah itu nantinya tidak bisa dirangkai kembali, karena IP tidak memiliki mekanisme itu. Maka kemungkinan yang melakukan pemecahan paket itu TCP (layer transport)
Namun, bagaimana dengan definisi dari fragmentasi di atas?
hm... yang dimaksud di sana apabila router harus melewatkan paket dari jaringan-jaringan yang memiliki MTU berbeda, itulah mengapa ada fragmentasi. Sedangkan untuk data awal, apabila ukurannya lebih dari pada MTU pada jaringan asalnya, maka akan dipecah oleh layer transport sesuai MTUnya

Ada bantahan? masukan? atau pendapat berbeda?
*atau ada yang kurang paham? :D *

ah udah ah..... ayo smangad smangad...

Thursday, March 23, 2006

diskriminasi pada muslimah kita



diskriminasi pada muslimah kita, ironis dalam negara mayoritas muslim...

seperti yang chan singgung di ajangkita.com, rasanya ironis sekali.. kita yang berada pada negara yang mayoritasnya adalah muslim harus terbelenggu dalam menggunakan kewajiban memakai jilbab/hijab...

banyak perusahaan yang baik secara terang2an maupun tersembunyi melarang muslimah menggunakan jilbab saat bekerja di kantor.
dengan berbagai alasannya, hal ini harusnya menjadi ganjalan bagi kita sebagai muslim.

lucu, sekali lagi, ironis, saat menemui kondisi seperti ini di masyarakat...
sedih? sudah pasti, namun akhirnya kita menyadari, muslim sebenarnya kalah di negri sendiri yang mayoritas juga muslim....

Friday, December 16, 2005

rontokbro...

nah coba2 benerin kompi temen

ga tau itu masuk kategori mana... [katanya ada beberapa seri brontok]
temenku kena, minta tolong diapusin...


pake langkah2 di sini ga mempan
http://vaksin.com/rontokbro.htm
dari safemode
pas mo instal norman ga sukses2...
pas mo instal hjack langsung restart2 sendiri
normal mode ga bisa dimasuki...

trus ama om elmip dikasi link ini, donlot, trus instal... gunain
beres
http://aris.pituruh.com/data/brontok-remover.exe
http://aris.pituruh.com/data/antibrontok.exe

makasi om elmip :D

Saturday, December 03, 2005

bersyukurlah kita menjadi muslim




http://www.ajangkita.com/forum/viewtopic.php?t=10475&start=30

by om tobu
Seorang muslim yang beriman dan pernah mengucapkan ikrar dua kalimat syahadat dengan mengakui bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasulullah dipastikan akan masuk surga. Namun apakah mampir dulu di neraka atau tidak, tidak ada jaminan. Kepastian itu kita dapat bila kita baca hadits-hadits shahih berikut ini:
Dari Abi Said bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Bila ahli surga telah masuk surga dan ahli neraka telah masuk neraka, maka Allah SWT akan berkata: "Orang yang di dalam hatinya ada setitik iman, hendaklah dikeluarkan !", Maka mereka pun keluar dari neraka." (HR Bukhari 6560 dan Muslim 184).

Di dalam hadits lainnya juga disebutkan hal senada. Dari Anas r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Dikeluarkan dari neraka orang yang mengucapkan (Laa Ilaaha Illallah) dan di dalam hatinya ada seberat biji dari kebaikan (iman)." (HR Bukhari 44 dan Muslim 193)
Dan kita juga mendapatkan hadits berikut ini untuk menjelaskan bahwa memang benar seorang yang pernah mengucapkan Laa Ilaaha Illallah, akhirnya akan masuk surga juga, meski harus dibakar dahulu di neraka.
Dari Anas ra bahwa Rasulullah SAW bersabda tentang Allah SWT yang berfirman: "Demi Izzah-Ku, demi Jala-Ku, demi Kesombongan-Ku dan demi Keagungan-Ku, Aku pasti keluarkan (dari neraka) orang yang mengucapkan (Laa ilaaha illallah)." (HR Bukhari).

Semua hadits di atas dan masih banyak lagi hadits di atas memang memberikan jaminan bahwa orang yang telah pernah mengucapkan syahadatain itu pastilah dikeluarkan dari neraka dan masuk ke dalam surga. Hanya saja masalahnya, tidak ada jaminan bahwa sebelum masuk ke surga itu apakah akan mampir ke neraka dulu atau tidak. Yang kedua, tentu saja yang dimaksud dengan mengucapkan dua kalimat syahadat itu adalah ikrar yang datang dari lubuk hati, bukan sedekar asal bunyi tapi tanpa rasa percaya.
Sebab syahadatain itu membutuhkan konsekuensi dan aplikasi langsung sebagai bukti bahwa syahadatain itu memang benar, bukan sekedar ucapan penghias bibir saja. Dan meski ada jaminan masuk surga, tapi yang namanya mampir dan disiksa di neraka bukan perkara yang bisa disepelekan. Sebab siksa neraka itu teramat pedih dan waktunya pun tidak terprediksi. Padahal yang namanya menunggu dipanggil keluar bukan pekerjaan yang menyenangkan, apalagi sambil menunggu harus menjalani siksaan pisik yang mematikan. Kalau sudah mati lalu dihidupkan kembali sekedar untuk disiksa lagi. Dan begitulah penderitaan tiada akhir sampai kapan tiada yang tahu, kecuali hanya Allah saja. Barulah suatu ketika Allah memanggilnya keluar dari neraka yang pedih setelah mungkin beberapa hari, bulan, tahun, atau abad untuk ukuran waktu di bumi.

Bagaimana nasib orang-orang kafir & musyrik? Tempatnya pasti di neraka. Tanpa syarat ke-Islaman, tidak ada pengampunan selamanya. Kekal di neraka. Bahkan haram hukumya kita mendoakan orang yang matinya jelas-jelas kafir untuk diampuni dosanya.
"Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat, sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahanam. (QS At-Taubah: 80)

"Kamu memohonkan ampun bagi mereka atau tidak kamu mohonkan ampun bagi mereka. Kendatipun kamu memohonkan ampun bagi mereka tujuh puluh kali, namun Allah sekali-kali tidak akan memberi ampunan kepada mereka. Yang demikian itu adalah karena mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik." (QS At-Taubah: 80).

Memang sudah demikian ketentuannya, bahwa orang-orang yang mati tidak dalam keadaan muslim, maka tidak akan masuk surga. Dan hal itu berlaku juga buat keluarga para nabi dan rasul, di mana banyak orang-orang terdekat mereka yang mati dalam keadaan kafir. Padahal sangat dekat dan sangat banyak jasanya. Kalau dibandingkan dengan jasa Abu Thalib, pastilah tidak ada apa-apanya. Tapi demikianlah, Abu Thalib ditakdirkan mati dalam keadaan kafir, meski terlalu besar jasanya kepada umat Islam. Padahal Rasulullah SAW mendampinginya di saat-saat ajalnya, serta meminta beliau untuk sekedar mengakui Islam sebagai agama yang diyakini. Tapi sekali lagi, semua itu ada skenario dari atas sana. Maka bersyukurlah kita yang telah menjadi muslim.

Monday, November 28, 2005

bermuamalah...

Rasulullah SAW bersabda, "Maukah kalian aku beritahukan siapa yg diharamkan masuk neraka (neraka haram baginya)? Diharamkan neraka bagi setiap org yg selalu dekat dg org lain, mudah toleran, lembut, dan mudah dlm berinteraksi," HR Tirmidzi

Sunday, November 27, 2005

tadabur qur'an



yang apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, ia berkata: "Itu adalah dongengan orang-orang yang dahulu" [Al Mutaffifin:13]

chan pernah diskusi dengan beberapa teman...
banyak yang mengatakan bahwa apa yang disebutkan quran hanyalah dongengan, atau mitos, atau hal yang dipercayai orang2 sebelum kita tanpa dasar yang jelas...
naudzubillah minzalik...

Dan jika kamu dalam keraguan tentang Al Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami , buatlah satu surat yang semisal Al Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. [Al Baqarah:23]

yang menyedihkan bahkan, pernyataan tersebut terlontar dari saudara-saudara muslim...
lalu implikasi logisnya adalah mengimani quran yang hanya berkesesuaian dengan akal pikiran orang per orang...

benarkah begitu?
lalu kebenaran menjadi sebuah relativitas yang bisa dimaknai berbeda tergantung kondisi, dan orang yang memaknainya...

padahal ada sebuah kebenaran yang tidak relatif
kebenaran yang berasal dari Tuhan kita... menjadi sebuah kebenaran yang absolut...

Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu. [Al Baqarah:147]

wallahua'lam

Saturday, November 26, 2005

Taman Bunga Nasional

Image hosted by Photobucket.com

Hari minggu kemaren chan jalan2 ke Taman Bunga Nusantara di Cipanas...
sebenarnya ada dua agenda hari itu, yang pertama [dan sebenarnya harusnya jadi yang utama :D] adalah ke nikahannya teh sari di Bapelkes Cipanas... barengan ama anak2 sekosan...
nah abis itu, agenda ke duanya jalan2...
pilihan awalnya sebenarnya mau ke Cibodas...
berhubung kita dah bosen ngeliatin Kebun Raya Bogor... dan kami tau Cibodas hampir sama aja isinya pohon2... akhirnya kami memutuskan jalan2 ke TBN

wah ternyata asik...
bagus buat menyegarkan pikiran, ternyata saran temen2 oke, berhasil...
jadi mayan semangad nih sekarang...

go go cha_n!!!

Monday, November 14, 2005

down



lagi down nih....

*padahal ini kata2 yang ga baik... tidak memupuk semangad... tapi mau gimana lagi :(
jalan ini kok terasa gersang ya... tanpa tujuan
ada yang hilang dari jiwa...
apakah aku sudah inkar nikmat dengan begini?
atau bahkan cha_n menjadi makhluk sombong dan kurang bersyukur?
entah ya, cha_n sendiri dah ga ngerti deh...
terserah aja kalo ada yang klaim gitu ke cha_n

ternyata, hanya segini kemampuan manusia...

*ayo ayo cha_n smangad donk...