Wednesday, January 21, 2015

Tentang Pencarian Sekolah 1

Sejak dua tahun yang lalu saya sebenarnya sudah mulai galau terkait sekolah dasar Hegel nanti. Namun waktu itu masih belum terlalu serius mencari, karena saya masih ingin mengobservasi anak sulungku dulu. Sampai akhirnya Oktober tahun lalu merasa, inilah waktunya benar-benar galau.
(galau yang diatur hehehehe)

Saya banyak melakukan diskusi dengan suami, teman-teman nyata, sampai maya. Saya juga membaca berbagai artikel tentang bagaimana mencari sekolah. Poin-poin penting tentang cara memilih sekolah saya tuliskan di sini

Berbekal poin-poin itu saya berburu sekolah buat anakku. Saya ditemani mba Andri  melihat-lihat beberapa sekolah. Tidak banyak, saya melihat 4 sekolah. Sekolah yang kami survei dibatasi yang cukup dekat dengan rumah, yaitu di daerah Ciputat Tangerang Selatan.

Sekolah pertama yang kami kunjungi adalah Mum**za Islamic School. Sekolah ini berada di daerah Pondok Cabe. Tidak jauh dari lapangan terbang Pondok Cabe. Jarak dari rumah saya lebih dari 5 km. Bagi saya, sekolah ini jauh. Namun mba Andri yang menceritakan tentang sekolah ini. Saya cukup tertarik dengan sekolah ini karena membawa tag "Tahfiz dan Kurikulum Cambridge". Cukup wow menurut saya. Target hapalan dari sekolah ini adalah 6 juz ketika lulus.

Kami pun datang dan bertanya seputar sekolah. Fasilitas sekolah di antaranya adalah kolam berenang. Kolam berenangnya cukup bersih.

Saya juga memperhatikan kelas dan lorong-lorong sekolahnya. Lorong sekolahnya cukup luas, bisa menjadi tempat anak-anak bermain.

Sekolah ini juga memiliki sebuah mushola yang cukup besar di lantai dua. Berdasarkan keterangan petugas administrasi, setiap zuhur mereka sholat jamaah di sana.

Saya pun menyempatkan melihat-lihat toiletnya. Toilet perempuan dan laki-laki di pisah. Namun setelah melihat ke dalam, kami (terutama saya) sedikit kecewa. Toiletnya kurang bersih.

Petugas yang menerima kami cukup ramah.  Kami menanyakan tentang kurikulum. Ternyata kurikulum cambridge yang dimaksud bukan untuk semua pelajaran. Pelajaran yang menggunakan kurikulum ini yaitu bahasa inggris, matematika dan science. Sedangkan untuk program tahfiz, setiap tahun memiliki target hapalan satu juz. Terdapat pula fasilitas multimedia yang diberikan kepada orang tua yaitu CD untuk menghapal di rumah. Ketika kami bertanya di awal, petugas memberikan brosur biaya pendidikan. Tapi di akhir kunjungan, diceritakan pula bahwa biaya itu masih ditambah lagi. Nah lho? ternyata belum termasuk biaya ekstrakulikuler. Kenapa tidak dituliskan di brosur dan keterangan pada list biaya? hmmm...

Setelah melihat-lihat sekolah kami coba bertanya ke murid-murid di sana. Ada seorang murid perempuan yang sedang berjalan.
"Senang bersekolah di sini?"
"Iya, aku suka. Gurunya galak tapi baik" jawaban khas anak-anak. Jujur :D
"Sudah kelas berapa?"
"Kelas dua bu"
"Berarti sudah masuk juz 29 ya hapalannya? Coba dong bacakan surat al Bayyinah"
"Wah sudah lupa hehehe" anaknya langsung lari. Haduh...
Setelah itu kami cari target selanjutnya. Kali ini anak kelas 3.
Sama seperti sebelumnya, saya tanyakan tentang hapalan surat al Bayyinah. Jawabannya pun sama. Sudah lupa.
Akhirnya kami minta anak membacakan surat al ikhlas. Nah bisa, tapi tajwidnya kok....

Selama di sana, anakku berkomentar "Bun, mana mainannya ya? kok di sini tidak ada tempat bermain?" Haduh... Satu komentar ini sudah bisa menggambarkan pendapat anakku tentang sekolahnya :)

Observasi tentang sekolah yang lain akan saya tulis di tulisan selanjutnya (supaya tidak terlalu panjang)